Sampai
sekarang ini masih sering ditanyakan darimana asal mula dan sejarah Batik
Indonesia. Bagi orang yang pernah membaca beberapa buku tentang batik, dapat
disimpulkan bahwa batik Indonesia berasal dari India. Tetapi para ahli Sejarah
Kebudayaan, ahli Etnologi, ahli Purbakala dan Kebudayaan kemudian tidak puas
atau meragukan jawaban di atas setelah adanya penelitian-penelitian lebih
lanjut.
Dalam kesempatan ini,
saya akan memberikan beberapa gambaran mengenai bagaimana asal mula dan sejarah
perkembangan batik di Indonesia berdasarkan beberapa sumber dan pendapat para
ahli. Untuk membuka tabir gelap tersebut, inilah pendapat para ahli mengenai
perkembangan batik:
1.
dari Buku Bunga Rampai
Sejarah Budaya Indonesia, Karangan Prof.Dr.R.M.Sutjipto Wirjosuparto, Jembatan
Jakarta 1964 halaman 4 :
“ Bangsa
Indonesia sebelum bertemu dengan kebudayan India telah menganal aturan-aturan
untuk menyususun syair, mengenal teknik untuk membuat kain batik, mengenal
industri logam, penataan padi di sawah dengan jalan pengairan dan suatu
pemerintahan yg teratur”
Mengenai
perkembangan pengaruh kesenian India di Indonesia, pada halaman 11 terdapat
penegasan sebagai berikut :
“ Yang
mengembangkan kesenian India di Indonesia adalah bangsa Indonesia sendiri. Jadi
yang memperkaya kesenian Indonesia adalah orang-orang Indonesia yang telah
hidup dan belajar di India untuk beberapa waktu. Dari keterangan – keterangan
tersebut telah jelas, bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang menciptakan
kesenian baru di Indonesia. Ini dibuktikan oleh bangunan-bangunan Borobudur,
Prambanan dan sebagainya.
1.
Dr. Alfred Steinmann
(professor Ethnologi universitas Zurich), Batik, A survey of Batik Design penerbit
F, Lewis Publisher Lemitted, 1958
a.
Pada zaman T’ang
Dinasti di China (620-907) raja China tersebut sangat tertarik dengan Batik,
Menyuruh alhi seninya berkeliling mempelajari batik ke Balkhan, Karakorum, dan
Turkestan Timur.
b.
Menurut pendapat
Roufear( sarjana Belanda), bahwa batik Indonesia berasal dari India selatan.
Pendapat ini berdasarkan lukisan lilin atau wax-resist, tidak memperhatikan
perbandingan design dan waktu berkembangnya peristiwa pada masing-masing
tempat.
c.
Pada tahun 1516 di
Palikat dan Gujarat dari Pantai Utara Malabar ( India ), dibuat sejenis kain
batik secara lukisan lilin. Kemudian kain ini berkembang dan banyak di pasarkan
di Malaya dengan sebuatan kain Palekat.
d.
Pada abad 17- 19 batik
dari India Selatan mencapai puncak perkembangannya. Kain batik dari Dacca ini
dibuat secara wax-resist dikombinasi dengan lukisan warna
e.
Diperbandingkan desain
batik dari berbagai Negara pada umumnya bermotif Geometris, Batik di Indonesia
bermotif lebih tinggi, kecuali motif geometris terdapat motif-motif yang lain
dan banyak variasinya.
f.
Batik-batik dari
Negara lain dapat disebutkan:
- Batik Yapan : berkembang pada dinasti Nara sampai abad pertengahan,
kemudian menghilang. Prosesnya menggunakan car wax-resist dibuat secara
painting dan wooden stencil. Batik ini disebut “ro-kechi”. Cara lain dibuat
secara pecahan Wonogiren yang disebut “katanori”
- Batik China, dibuat pada dinasti T’ang secara Wax-resist yang disebut
dengan “Miao”
- Batik dari Bangkok juga sema cam Wax-resist yang disebut “Phanung”
- Batik Rusia (Turkestan Timur) dibuat secara wax-resist yang disebut
“Bokhara”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar