Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama
Prambanan. Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi
kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging.
Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu
menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan
dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.

“Bagaimana, Roro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Roro Jonggrang
mendapatkan ide. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada
syaratnya,” Katanya. “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau
Istana yang megah?”. “Bukan itu, tuanku, kata Roro Jonggrang. Saya minta
dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. “Seribu buah?” teriak
Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.”
Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan
amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya
membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya
percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata
penasehat. “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!”
Sementara itu, diam-diam Loro Jonggrang
mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh
pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Loro Jonggrang dalam hati.
Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan
ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah
Loro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung.
Dung… dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi
suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.
Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan
altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin,
Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian,
langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin
sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan
?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta
Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan
tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun
hampir mencapai seribu buah.
“Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,”
sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan
tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan
jin.
Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi.
“Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Loro Jonggrang segera menghitung
jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang
satu!” seru Loro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat
yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu.
Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin…”, kata Bondowoso sambil
menatap tajam pada Loro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang
melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Loro Jonggrang.
Ajaib! Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat
ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan,
Jawa Tengah dan disebut Candi Loro Jonggrang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar